Penyakit ini sudah
terdapat di semua negara penanam padi termasuk Indonesia. Gosong palsu
umumnya adalah penyakit minor, tetapi kejadian endemik pernah dilaporkan
di India, Myanmar, Peru dan Pilipina
Penyakit gosong palsu (False smut) disebabkan oleh jamur Ustilagino idea virens (Pat.) Bref. Penyakit gosong palsu dikenal sebagai penyakit “Lakshmi” karena pertama kali penyakit ini muncul merusak biji-bijian di India. Penyakit gosong palsu merupakan penyakit utama pada pertanaman padi di China dan Amerika Serikat, namun sejak tahun 2001 penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia.
Klasifikasi cendawan penyebab penyakit gosong palsu yaitu :
Kingdom: Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Ascomycetes
Order : Incertaesedis
Family : Incertaesedis
Genus : Ustilaginoidea
Species : Ustilagino idea virens (Pat.) Penyakit ini menyebabkan kerugian secara kualitatif dan kuantitatif. Kehilangan hasil akibat serangan cendawan U. virens telah diperkirakan antara 0,2-49% di beberapa negara yang berbeda.
Epidemiologi
Gejala penyakit gosong palsu terjadi pada bulir yang sudah keras dan matang. Jamur mengubah bulir-bulir panicle menjadi spora yang berwarna kuning kehijauan di mana penampilannya seperti beludru. Spora-spora tersebut mula-mula kecil dan terlihat di antara glomes, tumbuh dengan diameter rata-rata mencapai 1 cm atau lebih dan membungkus bagian bulir. Mereka ditutupi dengan membran yang telah menyembur sebagai hasil dari pertumbuhan yang lebih lanjut. Warna bola spora menjadi oranye dan kemudian menjadi kuning kehijau-hijauan atau hijau kehitam-hitaman. Pada tahap ini, permukaan bola spora pecah. Lapisan luar dari bola adalah berwarna hijau dan terdiri dari spora matang bersama dengan fragmen sisa miselium. Daerah soporiferous memiliki tiga lapis. Pada lapisan terluar, tepung spora berwarna hijau kehitam-hitaman, pada lapisan tengah berwarna oranye dan lapisan bagian dalam berwarna kuning.
Patogen U.virens menghasilkan racun yang dikenal sebagai Ustiloxins. Ustiloxins adalah tetra peptidesunik dan Ustiloxins A-F yang diisolasi dari ekstrak air spora gosong palsu. Racun-racun menyebabkan mycotoxicosis dan dapat menghambat polimerisasi tubulin otak pada konsentrasi mikromolar.
Patogen dapat memproduksi sclerotia sebagai fase seksual dan klamidospora sebagai fasea seksual dalam tahapan siklus hidupnya. Sclerotia merupakan sumber utama atau inokulum primer. Di alam, sclerotia berkecambah dan menghasilkan asco spores pada awal pembungaan. Asco spores selanjutnya menginfeksi bagian bunga.
Penyebaran klamidospora merupakan bagian penting pada proses keparahan infeksi pathogen pada tanaman. Infeksi lanjutan dari klamidospora merupakan bagian penting dari siklus penyakit gosong palsu.
Faktor pendukung terjadinya penyakit gosong palsu yaitu di antaranya :
Kelembaban yang relatif tinggi, suhu rendah dan curah hujan disertai dengan hari berawan selama tanaman padi berbunga merupakan kondisi yang sangat disukai oleh patogen.
Jumlah hari hujan pada saat periode tanaman padi berbunga dipengaruhi oleh kejadian penyakit yang lebih dari jumlah curah hujan.
Aplikasi pupuk nitrogen pada tahap pembungaan secara berlebihan dapat meningkatkan kerentanan tanaman terhadap penyakit gosong palsu.
Patogen dapat bertahan pada tanaman alternatif lain seperti pada tanaman rumput lumbung (Echinochloacrusgalli), Imperata cylindrical dan gulma padi Digitaria marginata. Selain itu varietas tanaman padi yang sangat peka terhadap penyakit ini adalah varietas padi hibrida.
Sumber : http://tabloidsinartani.com
Penyakit gosong palsu (False smut) disebabkan oleh jamur Ustilagino idea virens (Pat.) Bref. Penyakit gosong palsu dikenal sebagai penyakit “Lakshmi” karena pertama kali penyakit ini muncul merusak biji-bijian di India. Penyakit gosong palsu merupakan penyakit utama pada pertanaman padi di China dan Amerika Serikat, namun sejak tahun 2001 penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia.
Klasifikasi cendawan penyebab penyakit gosong palsu yaitu :
Kingdom: Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Ascomycetes
Order : Incertaesedis
Family : Incertaesedis
Genus : Ustilaginoidea
Species : Ustilagino idea virens (Pat.) Penyakit ini menyebabkan kerugian secara kualitatif dan kuantitatif. Kehilangan hasil akibat serangan cendawan U. virens telah diperkirakan antara 0,2-49% di beberapa negara yang berbeda.
Epidemiologi
Gejala penyakit gosong palsu terjadi pada bulir yang sudah keras dan matang. Jamur mengubah bulir-bulir panicle menjadi spora yang berwarna kuning kehijauan di mana penampilannya seperti beludru. Spora-spora tersebut mula-mula kecil dan terlihat di antara glomes, tumbuh dengan diameter rata-rata mencapai 1 cm atau lebih dan membungkus bagian bulir. Mereka ditutupi dengan membran yang telah menyembur sebagai hasil dari pertumbuhan yang lebih lanjut. Warna bola spora menjadi oranye dan kemudian menjadi kuning kehijau-hijauan atau hijau kehitam-hitaman. Pada tahap ini, permukaan bola spora pecah. Lapisan luar dari bola adalah berwarna hijau dan terdiri dari spora matang bersama dengan fragmen sisa miselium. Daerah soporiferous memiliki tiga lapis. Pada lapisan terluar, tepung spora berwarna hijau kehitam-hitaman, pada lapisan tengah berwarna oranye dan lapisan bagian dalam berwarna kuning.
Patogen U.virens menghasilkan racun yang dikenal sebagai Ustiloxins. Ustiloxins adalah tetra peptidesunik dan Ustiloxins A-F yang diisolasi dari ekstrak air spora gosong palsu. Racun-racun menyebabkan mycotoxicosis dan dapat menghambat polimerisasi tubulin otak pada konsentrasi mikromolar.
Patogen dapat memproduksi sclerotia sebagai fase seksual dan klamidospora sebagai fasea seksual dalam tahapan siklus hidupnya. Sclerotia merupakan sumber utama atau inokulum primer. Di alam, sclerotia berkecambah dan menghasilkan asco spores pada awal pembungaan. Asco spores selanjutnya menginfeksi bagian bunga.
Penyebaran klamidospora merupakan bagian penting pada proses keparahan infeksi pathogen pada tanaman. Infeksi lanjutan dari klamidospora merupakan bagian penting dari siklus penyakit gosong palsu.
Faktor pendukung terjadinya penyakit gosong palsu yaitu di antaranya :
Kelembaban yang relatif tinggi, suhu rendah dan curah hujan disertai dengan hari berawan selama tanaman padi berbunga merupakan kondisi yang sangat disukai oleh patogen.
Jumlah hari hujan pada saat periode tanaman padi berbunga dipengaruhi oleh kejadian penyakit yang lebih dari jumlah curah hujan.
Aplikasi pupuk nitrogen pada tahap pembungaan secara berlebihan dapat meningkatkan kerentanan tanaman terhadap penyakit gosong palsu.
Patogen dapat bertahan pada tanaman alternatif lain seperti pada tanaman rumput lumbung (Echinochloacrusgalli), Imperata cylindrical dan gulma padi Digitaria marginata. Selain itu varietas tanaman padi yang sangat peka terhadap penyakit ini adalah varietas padi hibrida.
Sumber : http://tabloidsinartani.com
0 komentar:
Posting Komentar