Penanaman padi di Indonesia saat ini memiliki beberapa cara, diantaranya tegel, cara acak dan cara jajar Legowo. Penanaman padi dengan cara jajar Legowo dapat meningkatkan produktivitas gabah lebih banyak dibandingkan cara lainnya. Namun demikian dimaklumi apabila ada teknologi yang lebih baik, maka umumnya harus diiringi input yang lebih besar.
Untuk cara jajar Legowo input yang diberikan perlu lebih besar lagi, selain tambahan pekerjaan menggaris tanah juga harus ada tanda garis untuk menanam sisipan pada baris pinggir bedengan.
Keluhan petani pada cara tanam jajar Legowo umumnya berasal dari para tukang tanam. Menanam bibit padi dengan cara jajar Legowo dianggap lebih rumit dan lebih lama dibanding cara lainnya.
Bahannya menggunakan kayu yang tersedia panglong kayu atau sisa kayu yang tidak terpakai. Papan jenis yang tahan terhadap air, memiliki bobot relatif ringan dan harga terjangkau. Papan ketebalan 3cm sebanyak 2 buah (Rp.30.000 x 2= 60.000), kelahar bekas 2 buah (Rp 2500 x 2 = 5000), As dan baut roda sepeda (Rp 5000 x2 = 10.000), tenaga kerja Rp.35000 Total Harga bahan dan ongkos pembuatan caplak Legowo diperkirakan sebesar Rp 125.000,- per unit.
Perbandingan biaya yang dikeluarkan antara menggunakan alat garis biasa dengan alat garis jajar legowo adalah alat garis biasa membutuhkan tenaga kerja 2,5 hari 1 orang tenga kerja per hektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 2,5 hari x Rp. 50.000,- = 125.000) sedangkan dengan alat jajar legowo membutuhkan tenaga kerja 1 hari 1 orang tenga kerja perhektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 1hari x Rp. 50.000,- = 50.000)
Pada gambar, ditunjukkan prototype caplak untuk cara tanam Legowo 2 : 1 dimana dibuat ukuran jarak tanam 20 cm, jarak tanam barisan pinggir 10 cm dan lebar antar bedengan 40 cm.
0 komentar:
Posting Komentar