Apa itu pH tanah? Nilai pH menunjukkan
banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi
kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam
tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya
berbanding terbalik dengan banyaknya H+. Pada tanah yang masam jumlah
ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan
OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka
tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7. pH tanah berkisar antara
0-14. pH 7 disebut sebagai pH netral, kurang dari 7 disebut dengan masam
dan lebih dari 7 disebut dengan alkalis. pH tanah di Indonesia umumnya
masam berkisar antara 4,0-5,5, sehingga tanah dengan pH 6,0- 6,5 telah
dikatakan baik, walaupun sebenarnya agak masam (Sarwono Hardjowigeno
dalam Ilmu Tanah, 2003).
Dengan bahasa sederhana bisa dikatakan,
jika pH tanah tidak bernilai 7, maka proses tukar ion akan terganggu,
dengan terganggunya proses tukar ion maka tanah menjadi kurang subur
meski jumlah pupuk yang dipakai cukup banyak. Unsur hara akan mudah
diserap oleh tanaman (akar tanaman) pada pH netral. Sementara pada tanah
dengan pH masam banyak ditemukan ion-ion Al (Alumunium) yang memfiksasi
(mengikat) unsur P, sehingga unsur P sulit untuk diserap oleh tanaman,
padahal unsur P berperan pada tanaman akan membantu dalam pembentukan
bunga, buah dan biji, mempercepat pematangan buah/biji, serta memperkuat
batang agar tidak mudah roboh.
Aktifitas jasad renik tanah juga sangat
dipengaruhi oleh keadaan pH tanah sekaligus berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur-unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya unsur hara
makro akan lebih tersedia pada pH agak masam sampai netral, sedangkan
unsur hara mikro kebalikannya, yakni lebih tersedia pada pH yang lebih
rendah. Unsur hara makro, seperti nitrogen, fosfor, kalium dan magnesium
tersedia pada pH 6.5. Unsur hara fosfor pada pH lebih besar dari 8.0
tidak tersedia karena diikat oleh ion Ca. Sebaliknya jika pH turun
menjadi lebih kecil dari 5.0, maka fosfat kembali menjadi tidak
tersedia. Hal ini dapat terjadi karena dalam kondisi pH masam,
unsur-unsur seperti Al, Fe, dan Mn menjadi sangat larut. Dengan
demikian, untuk memperoleh ketersediaan hara yang optimal bagi
pertumbuhan tanaman dan kegiatan biologis di dalam tanah, maka pH tanah
harus dipertahankan pada pH sekitar 6.0-7.0
Sumber : http://tabloidsahabatpetani.com
Sumber : http://tabloidsahabatpetani.com
0 komentar:
Posting Komentar