Memelihara tanaman cabai di musim hujan memang lebih berisiko dibandingkan di saat musim kemarau. Selain faktor curah hujan tinggi, yang bisa membuat genangan di lahan tanam, cabai juga lebih berisiko terserang hama dan penyakit. Kondisi hujan yang sering disertai mendung juga membuat intensitas sinar matahari berkurang sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman cabai. Untuk itu sebagai antisipasi dibutuhkan kecermatan dalam memilih lahan tanam agar tanaman cabai tetap tumbuh sempurna dengan hasil panen melimpah.
Langkah pertama, pilih lahan yang memiliki saluran air (drainase) yang cukup baik agar dapat mengatur aliran air untuk menghindari genangan di area penanaman cabai. Agar air terbuang tuntas, arahkan drainase ke tempat yang lebih rendah atau menuju ke badan air yang ada di sekitarnya. Untuk melindungi tanaman cabai dari genangan maka perlu dibuat bedengan dengan ukuran menyesuaikan kondisi lahan. Lahan juga harus berada di kawasan terbuka, bebas dari naungan pohon agar tanaman memperoleh sinar matahari optimal. Lahan ideal untuk tanaman cabai di saat musim hujan adalah yang berada di ketinggian 200-600 m dpl. Pada lahan di atas 600 m dpl kabut sering turun sehingga kelembaban tanaman terlalu tinggi dan mempercepat perkembangan penyakit.
Untuk memperoleh hasil terbaik, jenis tanah yang sangat liat/lengket (kurang porous) seperti tanah grumosol dan podzolik merah kuning sebaiknya dihindari karena pembuangan air menjadi sulit bila terguyur hujan terus menerus. Tanah latosol cokelat, andosol, dan jenis tanah lain yang mudah membuang kelebihan air merupakan tanah yang ideal untuk bertanam cabe di musim hujan. Selain itu, pada musim hujan penanaman cabai pada tanah masam (pH<6) harus dihindari karena tanah masam sangat sesuai untuk perkembangan penyakit tanaman yang ditularkan lewat tanah seperti layu Fusarium, Phythophtora, dan lain-lain. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya cabai berkisar antara pH 5,5-6,8, sedangkan pH optimal 6,0-6,5. Bila pH rendah bisa dilakukan pengapuran.
Untuk menghindari serangan hama dan penyakit, lokasi tanam sebaiknya bukan bekas lahan tanaman cabe atau bukan bekas tanaman family Solanaceae (tomat, kentang, terung, dan sebagainya). Lahan bekas tanaman padi, kedelai, kacang hijau, buncis, jagung, kubis bunga, dan semangka dapat digunakan untuk bertanam cabe di musim hujan. Letak lahan yang akan diusahakan sebaiknya juga jauh dari tanaman cabe, terung, atau tomat karena hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai tersebut akan berpindah ke tanaman lain yang masih muda.
Setelah semua persyaratan lahan terpenuhi, jangan lupa lakukan pemupukan dengan baik dan benar serta gunakan benih yang tahan terhadap curah hujan yang tinggi. Penggunaan mulsa akan sangat membantu mengontrol kondisi lahan tanam cabai agar memperoleh hasil panen terbaik
0 komentar:
Posting Komentar