Proses pembajakan Sawah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Proses Semai

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Padi Mulai Berbuah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Panen Oleh Penyuluh Kecamatan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Proses Penimbangan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 13 Juni 2020

Kelebihan dan kekurangan Pupuk Daun

Pemupukan dengan cara penyemprotan atau dikenal dengan pupuk daun ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya, namun sebelum membahasnya, terlebih dahulu kita harus tau apa itu pupuk daun, pupuk daun bukannya pupuk yang berbahan dari daun atau pupuk untuk menumbuhkan daun, melainkan pupuk adalah pupuk yang berbahan baku organik maupun kimia yang diberikan pada tanaman melalui mulut daun (Stomata) dengan cara disemprotkan dengan tujuan memberikan unsurhara tambahan untuk tanaman selain yang diserap oleh akar tanaman.


Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Kelebihan dari Pupuk Daun

Berikut ini adalah keuntungan pupuk daun jika dibandingkan dengan pupuk akar, adapun keuntungannya adalah sebagai berikut,

1. Penyerapan nutrisi lebih cepatKeuntungan pertama memberikan pupuk daun, penyerapan nutrisi lebih cepat, karena melalui mulut daun, maka efeknya terhadap tanaman pun akan lebih cepat terlihat, seperti tumbuhnya tunas, daun menjadi hijau dll.
2. Mencegah kerusakan pada tanahMemang sulit untuk tidak mengelak, penggunaan pupuk kimia lambat laun akan merusak struktur tanah yang jelas pH tanah akan menjadi masam dan itu tidak baik bagi tanaman, dengan pemberian pupuk daun, pemupukan tidak melalui tanah melainkan mengenai langsung ke tanaman jadi dengan menggunakan pupuk daun dapat mencegah kerusakan pada tanah
3. Memberikan Nutrisi tambahan
Nutrisi yang didapat dari penyerapan akar dirasa masih kurang untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terbukti dengan diberikannya pupuk daun, tanaman bisa lebih hijau dan sehat jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberikan pupuk daun.
4. Unsur hara lebih lengkapPupuk daun umumnya mempunyai unsur hara yang lebih lengkap, berbeda dengan pupuk yang biasa ada pada pupuk akar, sehingga pemberian pupuk daun bisa memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang tidak ada dalam pupuk akar.


Kekurangan dari Pupuk Daun.

Selain keuntungan yang didapat, ternyata pupuk daun pun ada kerugiannya, adapun kerugian apa saja yang didapat dari pupuk daun, mari kita lihat.

1. Dosis pupuk harus tepat dosis Memang sama halnya dengan penggunaan pupuk pada akar, jika menggunakan pupuk daun dengan dosis berlebih maka efek yang didapat berupa daun akan menguning bahkan kering sehingga tanaman akan mati jika terus diberikan pupuk.
2. Lebih mahal Pembelian pupuk daun umumnya tidak disubsidi, sehingga harga pupuk daun cenderung jauh lebih mahal jika dibandingkan pupuk yang sering kita temui seperti Urea, Npk dll.
3. Tidak semua pupuk daun dapat digunakan untuk tanaman yang langsung dikonsumsi seperti sayuran atau buah berkulit tipis. Akibatnya, kita harus lebih selektif memilih jenis pupuk daun yang diizinkan untuk tanaman tersebut


Demikian, kelebihan dan kekurangan pemberian pupuk daun, semoga artikel ini bisa mempertimbangkan hal terbaik khususnya untuk budidaya tanaman pertanian, agar hasil nya bisa melimpah dan bermanfaat. Amin.

Sumber : https://belajartani.com/

Selasa, 11 Februari 2020

Fungsi dan Pengertian pupuk hayati

Pupuk hayati (biofertilizer) seringkali dianggap sebagai pupuk organik. Kekeliruan ini sepertinya sepele, namun bisa berakibat fatal jika terdapat kesalahan dalam menggunakannya. Pada kesempatan ini Alam Tani akan membahas mengenai pengertian dan fungsinya.
Permentan No.2 tahun 2006, menggolongkan pupuk hayati kedalam pembenah tanah, bukan pupuk organik. Pembenah tanah itu sendiri bisa organik ataupun non organik. Pupuk hayati termasuk dalam pembenah tanah organik. Dalam peraturan tersebut pupuk organik didefinisikan sebagai sekumpulan material organik yang terdiri dari zat hara (nutrisi) bagi tanaman, di dalamnya bisa mengandung organisme hidup atau pun tidak. Sedangkan pupuk hayati merupakan sekumpulan organisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah.
Dalam prakteknya bisa saja satu pupuk organik mengandung agen hayati ataupun sebaliknya. Meskipun begitu, tidak semua pupuk organik yang mengandung mikroorganisme hidup dikatakan sebagai pupuk hayati, kecuali kondisi mikroorganismenya memenuhi syarat kualitas tertentu.
Fungsi pupuk hayati
Terdapat dua peran utama pupuk hayati dalam budidaya tanaman, yakni sebagai pembangkit kehidupan tanah (soil regenerator), penyubur tanah kemudian tanah dan penyedia nutrisi tanaman (Feeding the soil that feed the plant). Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk bekerja dengan cara:
  • Penambat zat hara yang berguna bagi tanaman. Beberapa mikroorganisme berfungsi sebagai penambat N, tanpa bantuan mikroorganisme tanaman tidak bisa menyerap nitrogen dari udara. Beberapa berperan sebagai pelarut fosfat dan penambat kalium
  • Aktivitas mikroorganisme membantu memperbaiki kondisi tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.
  • Menguraikan sisa-sisa zat organik untuk dijadikan nutrisi tanaman.
  • Mengeluarkan zat pengatur tumbuh yang diperlukan tanaman sperti beberapa jenis hormon tumbuh.
  • Menekan pertumbuhan organisme parasit tanaman. Pertumbuhan mikroorganisme baik akan berkompetisi dengan organisme patogen, sehingga kemungkinan tumbuh dan berkembangnya organisme patogen semakin kecil.
Mengetahui kualitas pupuk
Beradasarkan Kementerian Pertanian, kualitas pupuk hayati bisa dilihat dari parameter berikut:
  • Jumlah populasi mikroorganisme, jumlah mikroorganisme hidup yang terdapat dalam pupuk harus terukur. Bila jumlahnya kurang maka aktivitas mikroorganisme tersebut tidak akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan tanaman.
  • Efektifitas mikroorganisme, tidak semua mikroorganisme memberikan pengaruh positif pada tanaman. Bahkan beberapa diantaranya bisa menjadi parasit. Hanya mikroorganisme tertentu yang bisa dijadikan sebagai pupuk hayati. Sebagai contoh, jenis Rhizobium yang bisa menambat nitrogen, atau Aspergillus niger sebagai pelarut fosfat.
  • Bahan pembawa, fungsinya sebagai media tempat mikroorganisme tersebut hidup. Bahan pembawa harus memungkinkan organisme tetap hidup dan tumbuh selama proses produksi, penyimpanan, distribusi, hingga pupuk siap digunakan.
  • Masa kadaluarsa, sebagai mana mahluk hidup lainnya mikroorganisme tersebut memiliki siklus hidup. Apabila mikroorganisme dalam pupuk telah mati, pupuk tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pupuk hayati. Untuk memperpanjang siklus hidup tersebut, produsen pupuk biasanya mengemas mikroorganisme tersebut dalam keadaan dorman. Sehingga perlu aktivasi kembali sebelum pupuk diaplikasikan pada tanaman. Pupuk yang benar seharusnya mencantumkan tanggal kadaluarsa dalam kemasannya.
Jenis-jenis pupuk hayati
Dewasa ini dikenal dua jenis pupuk hayati dilihat dari kandungan mikroorganismenya, yaitu pupuk dengan mikroorganisme tunggal dan mikroorganisme majemuk. Pupuk dengan mikroorganisme tunggal hanya mengandung satu jenis mikroba yang memiliki satu fungsi, semisal mikroba dari jenis Rhizobium sebagai penambat nitrogen. Sedangkan pupuk dengan mikroorganisme majemuk biasanya memiliki lebih dari tiga jenis mikroba.
Di Indonesia pupuk hayati yang beredar dipasaran kecenderungannya dari jenis mikroorganisme majemuk. Sedangkan di negara-negara maju lebih banyak jenis tunggal. Pupuk yang beredar di pasaran biasanya berbentuk cair dan padat (tepung). Merek-merek yang terkenal diantaranya EM4, Sumber Subur dan M-Bio. Sedangkan yang berbentuk padat antara lain Evagrow dan Solagri.
Penggunaan pupuk hayati
Di pasaran, biasanya pupuk hayati dijual lebih tinggi dari pupuk organik biasa. Bahkan jenis pupuk yang berupa biang atau disebut juga agen hayati dijual dengan harga yang sangat mahal. Karena pupuk tersebut diperuntukkan sebagai biang, sehingga petani bisa memperbanyak sendiri.
Pupuk hayati dapat diaplikasikan pada tanah, daun, akar, batang, bunga atau benih. Pupuk ini biasanya efektif diaplikasikan pada tanah yang memiliki kandungan organik tinggi. Mikroorganisme yang terdapat didalamnya membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh dan berkembang.
Pada tanah yang miskin kandungan organik, mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk hayati bisa saja mati dan tidak berkembang. Penggunaannya pada tanah yang miskin kandungan organik sebaiknya dikombinasikan dengan penggunaan pupuk kompos, pupuk hijau, pupuk kandang atau pupuk organik lainnya.
Sumber : https://alamtani.com/