• Waktu Yang Tepat Untuk Memupuk Tanaman Padi
    Waktu Yang Tepat Untuk Memupuk Tanaman Padi
    25/02/2016 - 0 Comments

    Untuk memahami pemupukan bagi tanaman padi, kita harus mengetahui umur…

  • Pengertian atau Definisi Pertanian Menurut  Para ahli  Agriculture
    Pengertian atau Definisi Pertanian Menurut Para ahli Agriculture
    23/02/2016 - 0 Comments

    Banyak orang yang mungkin belum tahu arti dari pertanian pada umumnya dan…

  • Green Newspaper, Koran yang dapat ditanam dan berbunga
    Green Newspaper, Koran yang dapat ditanam dan berbunga
    18/05/2017 - 0 Comments

    Jepang selalu selangkah lebih maju daripada negara lainnya. Yang terbaru,…

  • Menanam Kangkung
    Menanam Kangkung
    13/03/2016 - 0 Comments

    Ada 2 jenis tanaman kangkung yang biasa dibudidayakan : 1. Kangkung…

  • Sekali Tanam, Padi Panen Lebih Tiga Kali
    Sekali Tanam, Padi Panen Lebih Tiga Kali
    21/07/2016 - 0 Comments

    Untuk memacu peningkatan…

  • Metode Menghitung Produksi Padi
    Metode Menghitung Produksi Padi
    23/05/2016 - 0 Comments

    Sebelum kita memutuskan untuk memanen sendiri padi kita atau menjual ketika…

TLOGO UPPO Solusi Kelangkaan Pupuk diTingkat Petani  TLOGO Simluhtan, Kelompok Tani, E RDKK dan Pupuk Subsidi  TLOGO Kelebihan dan kekurangan Pupuk Daun  TLOGO Fungsi dan Pengertian pupuk hayati  TLOGO Pengalaman dan Perlunya Perubahan Kebijakan Dalam Subsidi Pupuk  

Senin, 04 April 2016

Manfaat Merotasi atau gilir tanam

Rotasi tanam atau gilir tanam adalah salah satu sistem budidaya tanaman dengan cara menggilir atau menanam lebih dari satu jenis tanaman yang berbeda dalam waktu yang tidak bersamaan. Rotasi tanam tersebut sudah lama dikenal di dunia pertanian, bahkan hingga sekarang pun sering dijadikan rekomendasi untuk beberapa jenis budidaya tanaman.
Rotasi tanaman memiliki banyak keunggulan. Pada beberapa sistem budidaya tanaman organik, rotasi tanaman sangat direkomendasikan. Beberapa keunggulan rotasi tanaman adalah mampu mengurangi intensitas serangan hama atau penyakit, meningkatkan kesuburan tanah, serta mampu membentuk ekosistem mikro yang stabil. Selain itu, di dalam dunia agribisnis pada beberapa jenis komoditas terutama jenis sayuran mampu memenuhi permintaan pasar yang diinginkan.
Fungsi pertama dari rotasi tanaman adalah mampu mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit. Tentu saja, melalui metode ini beberapa jenis hama dan penyakit mampu ditangkal apabila melakukan rotasi tanaman dengan jenis ataupun famili yang berbeda. Setiap famili tanaman umumnya memiliki jenis hama dan penyakit yang hampir sama, misalkan tanaman tomat memiliki jenis hama dan penyakit yang hampir sama dengan cabe dan terung. Melalui rotasi tanaman dengan famili lain, maka siklus hama dan penyakit yang menyerang pada periode sebelumnya akan terputus, misalkan penyakit antraknosa pada cabe tidak akan menyerang tanaman jagung.
Fungsi kedua adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa tanaman ada yang memiliki sifat rakus hara dan beberapa tanaman justru mampu memberikan ketersediaan hara tanah. Salah satu jenis tanaman yang rakus hara adalah umbi-umbian, sedangkan jenis tanaman yang memberikan unsur hara adalah polong-polongan. Pada suatu kasus budidaya jenis tanaman sayur, hal ini sangat dianjurkan karena mampu memberikan kestabilan hara pada tanah.
Salah satu contoh rotasi tanaman yang dilakukan pada kelompok tanaman sayuran adalah musim pertama dilakukan tanam umbi, kemudian tanaman polong-polongan, setelah itu menanam tanaman sayuran buah dan sayuran daun. Saat menaman umbi, maka kandungan hara pada tanah akan berkurang banyak, sehingga pada musim tanam selanjutnya harus menanam jenis sayuran polong-polongan untuk mampu meningkatkan kandungan hara terutama unsur N  pada tanah.  Setelah unsur hara terutama kandungan N di dalam tanah sudah terstabilkan oleh sayuran polong-polongan, maka dilakukan penanaman sayuran buah dan sayuran daun. Siklus serapan dan input hara tersebut mewakili juga fungsi ketiga rotasi tanaman yaitu sebagai penstabil ekosistem mikro. Kestabilan hara pada tanah melalui siklus rotasi tanaman tersebut terjadi secara alami.
Fungsi keempat, sebagai pemenuh kebutuhan dan permintaan pasar. Sudah tentu, dengan rotasi tanaman kita dapat memproduksi berbagai varian komoditas dalam 1 petak kawasan tanam. Dalam teknisnya, kita hanya perlu mengetahui permintaan pasar dan menyesuaikannya dengan pola tanam di lahan serta kemudian menjualnya ke pasar secara kontinyu.
Sumber : http://pertaniansehat.com

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar